Tanda Puasa Ramadhan Diterima Allah SWT
Ramadhan datang, semua menyambut dengan suka cita. Masjid-masjid yang biasa sepi dari jamaah, kini mulai berbenah menyambut mereka untuk tarawih bersama. Malam yang biasa sunyi tanpa suara, terasa berbeda dengan ramainya lantunan ayat Al-Qur’an dari pengeras suara di setiap mushollah. Benar, inilah malam bulan Ramadhan. Bulan yang dirindukan kedatangannya setiap tahun oleh seluruh muslimin dan muslimah.
Namun, tak terasa hampir genap 30 hari bersama, Ramadhan akan pergi meninggalkan kita. Akankah kita bertemu lagi di tahun berikutnya? Ataukah ini kesempatan terakhir kita bersama? Diri ini menyesal rasanya telah menyia-nyiakan kebersamaan kita karena urusan dunia. Rindu rasanya bersujud di malam hari, berdoa dalam tangis memujiNya. Sayangnya, lelahku memalingkan itu semua. Hanya lapar dan dahaga kulewati sebulan penuh seperti keberkahan tiada kurasakan. Dimana hati yang dulu bersemangat tarawih berjamaah? Dimana hati yang dulu bersemangat tilawah bersama? Iya, Ramadhan tahun ini, hampa rasanya. Hanya pahala puasa yang aku harapkan dan semoga Allah menerimanya.
Sahabat Nabawi, semua tahu bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Namun, tak sedikit yang memahami makna berkah itu sendiri sehingga tak mampu merasakan seperti apa yang dinamakan keberkahan? Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan bahwa keberkahan (berkah) mengandung makna ‘Karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.’ Sedangkan menurut Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi disebutkan, berkah memiliki dua arti: (1) tumbuh, berkembang, atau bertambah; dan (2) kebaikan yang berkesinambungan. Jadi, dapat disimpulkan makna berkah sesuai dengan pernyataan Imam Nawawi yakni, “Kebaikan yang banyak dan abadi.”
Ramadhan bulan penuh keberkahan berarti bulan yang memberikan kebaikan yang banyak dan (kebaikan itu bersifat) abadi (berlanjut). Oleh karena berlanjut, maka kebaikan itu juga dirasakan usai Ramadhan pergi. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya berkah Ramadhan didapat seseorang bilamana orang itu merasakan kebaikan dari bulan Ramadhan dalam kehidupannya dan terus berlanjut usai Ramadhan.
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berpendapat bahwa:
“Kembali lagi melakukan puasa setelah puasa Ramadhan, itu tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah jika menerima amalan seorang hamba, Allah akan memberi taufik untuk melakukan amalan shalih setelah itu. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, ‘Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.’ Oleh karena itu, siapa yang melakukan kebaikan lantas diikuti dengan kebaikan selanjutnya, maka itu tanda amalan kebaikan yang pertama diterima. Sedangkan yang melakukan kebaikan lantas setelahnya malah ada kejelekan, maka itu tanda tertolaknya kebaikan tersebut dan tanda tidak diterimanya.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 388).
Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya, puasa Ramadhan melatih untuk menanamkan sifat-sifat Tuhan dalam diri juga melatih kecerdasan emosional dan spiritual. Jika usai Ramadhan sifat-sifat Tuhan masih dan terus melekat dalam diri serta kecerdasan emosional dan spiritual terus terasah dengan baik, maka itu tanda bahwa amalan puasa kita di bulan Ramadhan telah diterima oleh Allah SWT. Hendaknya kita terus berharap semoga Allah menerima amalan puasa kita di bulan Ramadhan beserta amalan-amalan ibadah yang lain yang telah kita kerjakan di bulan suci itu dan tetap istiqomah melaksanakan kebaikan usai Ramadhan. Aamiin…
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS.Ali Imron: 8)
“Kumandangnya takbir mulai bergema. Selesailah sudah puasa kita. Wajahpun berseri penuh gembira. Esok Lebaran tiba. Sholat Id bersama di pagi hari. Amatlah khidmatnya sepenuh hati. Bersatulah kami di dalam doa, ‘Tuhan ampuni kami….’Taqobbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Taqobbalallahu minna wa minkum, minal ‘aidin wal faizin.” -Bimbo-
Sahabat Nabawi, mari kita isi toples makanan kita di hari lebaran dengan sajian istimewa. Toko oleh-oleh haji Nabawi menyediakan beragam makanan Istimewa yang pantas untuk disajikan kepada tamu spesial Anda. Silahkan melihat menu makanan yang kami sediakan di etalase makanan.